Rabu, 17 Maret 2010

AAAAAAAAAAHHHH!!!!!!!!!!!!!!!

BETE BETE BETE BETE BETEEEE !!!
MASYA ALLAAAAH DARI KEMAREN SAYA INI BETE TERUUUS
KENAPA YAAAAAA
SEPERTINYA SAYA SEDANG DICOBAAAAAAAA
HUHUHUHUHU

(oke thread ini ga penting, exactly)

gue pengen cepet-cepet liburaaaaan
meninggalkan sejenak semua penat hiruk pikuk kehidupan sayaaaa (apasih)
enaknya minggu depan ke Bandung lagi
dingon boook di sana kagak kayak di sini!
zzzzzz

being around my family is amazing hihihi

huaaaaaaaaaaaaaaaa

ayo cepat telepon sayaa kalo Anda berminat hehe
saya sedang ingin ceritaa ceritoong :D

Touching Stories Come from China


12 Mei 2009 Wen Chuan, salah satu daerah yang paling parah terkena gempa. Sukarelawan yang bertugas saat itu menemukan pemandangan yang memilukan
"Lihat itu, ada seorang wanita di sana"
Dari balik reruntuhan tampak jenazah seorang wanita, dan ada sesuatu di bawahnya, seorang bayi.

Ibu itu tampak berlutut dengan sikap sempurnya kepada Tuhan memohon dengan sisa2 tenaganya yang terakhir untuk diberi kekuatan melindungi bayinya.. Tubuhnya tampak seperti berdoa dengan sangat khusuk. Sang anak tidak terluka sama sekali

Di bawah selimut bayi itu, para sukarelawan menemukan ponsel dengan sebuah tulisan di layarnya

" Anakku tersayang, bila kau hidup, ingatlah ini, mama akan selalu mencintaimu"

Sang bayi kehilangan ibunya. Tapi dengan seluruh hidupnya, dia akan ingat bagaimana cinta seorang ibu adalah cinta terhebat di dunia

-Mother's Love is Special


15 Mei 2009. Che Jian, seorang pengemudi truk ditemukan tertimbun selama 73 jam tanpa makanan dan minuman. Che Jian berusia 28 tahun. Tubuhnya tertimbun di tengah reruntuhan tanpa menyisakan sedikitpun ruang untuk bergerak

Seorang tim SAR menemukannya dan berusaha menjaganya tetap sadar dengan mengajaknya berbincang..

Tim SAR : hei Bung bertahanlah... Kamu bisa, kamu pria yang kuat
Che Jian : Tenang saja. Aku kuat koq.

Che Jian masih dalam mood yang baik ketika itu
Che Jian : Wow, setelah ini pasti aku akan memecahkan rekor bertahan di papan plastik paling lama
Tim SAR : Ha3. benar sekali, kau bisa saja..

(sang penyelamat tak sampai hati untuk memberitahu diatasnya ada segunung reruntuhan)

Beberapa kali Che Jian berpikir untuk menyerah
Che Jian : Aku harus kuat, Istriku hamil.. Aku tidak mau anakku jadi yatim

Pada pukul 6.12 Am, operasi penyelamatan dimulai, gerakan2 yang timbul akibat proses itu makin menyiksa Che Jian
Tim SAR : Ayolah sedikit lagi, jangan tidur, menyanyilah

Che Jian yang merasa tidak memiliki bakat menyanyi memilih menghitung angka

Che Jian : 1,2,3,4,5,6,

Tiap kali dia menyebut angka dia merasakan sakit akibat paru2nya yang tergencet

2 Jam kemudian, para penyelamat berhasil mengeluarkannya diiringi sorak sorai

Che Jian yang ditandu kemudian mengingat 3 hal :
"Aku terkubur selama 78 jam"
"Aku sudah menikah selama setahun"
"Istriku sedang hamil 3 bulan"

Dan kemudian hanya ada kesunyian dan isak tangis para penyelamat

"Brengsek, jangan menyerah sekarang, kau sudah sampai sejauh ini"

80 jam dengan rasa sakit yang amat sangat, Che Jian merasa terlalu lelah. Namun perlu diingat, dia berjuang sampai akhir

-Keep Struggling until The End

Kisah Seorang Mahasiswa dan Peternak Ayam

 ini udah ada di notes FB gue, tp gue share di sini yaa hehe



Alkisah suatu ketika ada seorang mahasiswa jurusan ilmu peternakan salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yang sedang melakukan penelitian, yang pastinya berkaitan dengan ilmu peternakan (kagak mungkin tentang ilmu perbengkelan), dalam mencari data si mahasiswa mengunjungi suatu desa sentra penghasil ayam, setelah bersusah payah tanya sini tanya situ akhirnya dia menemukan alamat rumah salah satu peternak ayam yang paling sukses di desanya, lalu terjadilah dialog seru diantara keduanya, mahasiswa (mhs) dan peternak ayam (pa):

mhs : selamat pagi pak...
pa : pagi dek... (lagi santai sambil ngelinting rokok)
msh : maaf mengganggu sedikit waktunya, saya mahasiswa peternakan sedang mengadakan penelitian, boleh saya bertanya-tanya pak?
pa : oh ndak apa apa, mau bertanya apa ya dek?
mhs : bertanya tentang ayam-ayam bapak, bapak kan salah satu peternak yang sukses
pa : oooo silakan dengan senang hati...

lalu si mahasiswa mengeluarkan alat perekam, notes dan pulpen untuk mencatat.

mhs : berapa jumlah ayam yang bapak miliki?
pa : ayam yang mana ya dek? yang hitam atau yang putih?
mhs : yang hitam pak?
pa : yang hitam ada 2500 ekor?
mhs : kalau yang putih?
pa : yang putih juga...
mhs : kemudian, jenis pakan apa yang bapak beri pada ayam-ayam bapak?
pa : ayam yang mana ya dek? yang hitam atau yang putih?
mhs : yang hitam pak?
pa : yang hitam saya beri pakan jagung dan vitamin agar mereka sehat
mhs : kalau yang putih?
pa : yang putih juga...

si mahasiswa mulai merasa ada yang aneh bin janggal, tapi ia coba menepis perasaan itu dan mencoba tetap tenang

mhs : berapa telur yang dihasilkan ayam-ayam bapak seharinya?
pa : ayam yang mana ya? yang hitam atau yang putih? (penuh kekaleman dan percaya diri)
mhs : yang hitam? (sedikit ketus)
pa : yang hitam seharinya menghasilkan 1000 butir telur
mhs : kalau yang putih?
pa : yang putih juga...

si mahasiswa menghela nafas panjang dan mencoba menenangkan dirinya sendiri menghadapi si peternak ayam yang aneh itu, lalu dengan dingin dan tanpa senyum si mahasiswa bertanya lagi

msh : kemana bapak menjual ayam-ayam bapak? (dengan pandangan tajam penuh arti)
pa : ayam yang mana ya? yang hitam atau yang putih?
mhs : yang hitam?? (emosi)
pa : yang hitam saya jual ke pasar dan ada juga pelanggan yang datang kesini
mhs : kalau yang putih? (sedikit apatis dan bisa menebak jawabannya)
pa : yang putih juga...

akhirnya si mahasiswa mencapai titik kulminasi kesabarannya dan murka ke peternak ayam

mhs : BAPAK INI GIMANA SIH?, KENAPA TIAP KALI SAYA BERTANYA SELALU SAJA JAWABANNYA DIBEDAKAN , AYAM HITAM ATAU PUTIH, PADAHAL JAWABANNYA KAN SAMA SAJA, APA SIH MAKSUDNYA??? (amarah si mahasiswa meluap-luap bak lumpur panas Lapindo)

si peternak ayam tidak terpancing emosi, dia tetap tersenyum dengan wibawanya

pa : oooo... tentu saja karena ayam yang hitam itu milik saya (dengan nada datar dan sambil menghisap rokoknya)
mhs : lalu yang putih???
pa : yang putih juga...
mhs : aaaarrrrrgghghghh......&&%

%$@#%&**&*&^%@@!#$%@!!!% $^*(#%^$#

Jumat, 12 Maret 2010

Surat untuk Papa dan Mama

Assalamualaikum papa dan mamaa ..

aku mau ceritaa

Hari ini aku dipuji sama dosen agama ku looh karena biografiku bisa membuat beliau menangis.
Katanya biografi aku cocok dijadiin novel.
Sebenernya biografi itu lebih banyak menceritakan tentang papa sih.
Makanya, judul biografinya SAYA DAN KEHIDUPAN.

Oh ya, tadi aku baca di Republika, masa rubrik "Pesan dari Kematian" membahas papa.
Subhanallaah :)

Mama, gimana? Masih sering sakit ga?
Pasti udah ngga kan? Alhamdulillaah.

Kalian pasti sekarang lagi bersama-sama di tempat-Nya yah?
Tunggu aku di sana yaa cepat atau lambat.

Pah, aku mau punya sifat kayak papah yg supel, pinter, penyabar, ramah, dan beragam sifat baik lainnya.
Aku mau kayak papah. Tapi kayanya sifatku lebih banyak ke mama ya walopun muka mirip papa hihi.

Oh ya, pah, mah, hari ini Dora ulang tahun. Papa sama mama udah ngucapin blm? Biasanya papa kan nyiumin pipi kita kalo lagi ulangtaun. Sambil dibacain doa.
Dora udah digituin blm pah? Kasian dia pah. Ga dapet hokben lagi hihi ;')

Pah, mah, besok aku mau ke bandung looh sama bunda, mas ruli, dora, goyo.
Kalian pasti iri deeeh! Hihi.
Tapi aku lebih iri lagi sama kalian :)

Pah, mah, tau ga? Aku nulis ini sambil nangis looh.
Hihi lebai yaa. Aku kangen banget sama kalian. Terutama sama papaaah!! Huhu.
Waktu itu aku liat di kereta ada pengemis berbadan subur ky papah. Pedih sekali ngeliatnya.

Rasanya aku ga kuat pah.. Astaghfirullah.
Aku sebisa mungkin bersikap biasa di depan banyak org walopun sbnrnya aku bnyk pikiran.
If afterliving were always in heaven I preferred off to on.
Tapi kenyataannya ga gitu. Semua harus dipertanggungjawabkan :')

Pah, mah, salam yaa buat Allah. Insya Allah aku akan bertemu dengan-Nya dengan cara yang khusnul khotimah.
Doain aku supaya cepet tobat yaa hihi.

Dadah papah dan mamah.
Doaku selalu menyertai kalian
Assalamu'alaikum wr. Wb



P.s. I Love you