Rabu, 23 April 2014

MANAGEMENT TRAINEE FRISIAN FLAG INDONESIA


Hai, guys! Kali ini gue mau menceritakan pengalaman gue mengikuti seleksi yang (menurut gue) paling menegangkan. Selain karena Frisian Flag adalah salah satu perusahaan mutlinasional di sektor FMCG yang tidak bisa dipandang sebelah mata, siapa sih yang tidak tergiur dengan benefit susu gratis setiap bulannya? *Jangan-jangan gue doang*

========================================================================

Apa sih Management Trainee itu? Management Trainee adalah salah satu "kelas akselerasi" untuk bisa menempati posisi manajerial di perusahaan. Tidak cuma FFI (Frisian Flag Indonesia -RED), banyak perusahaan lain yang juga membuka posisi ini. Biasanya, perusahaan yang membuka lowongan ini adalah perusahaan-perusahaan yang ingin melebarkan sayap bisnisnya ke seluruh daerah di Indonesia. Kalo di FFI sendiri, para management trainee langsung menempati level 8 (level 1 terendah, level 14 tertinggi). Jadi jelas banget kan kalo management trainee itu adalah program fast track karena jika regular staff butuh waktu 4-5 tahun untuk bisa menempati posisi manajerial, para management trainee hanya butuh waktu 12-18 bulan untuk bisa menempati posisi Business Area Supervisor (BAS).

Tapi jangan bersenang-senang dulu, guys! Jangan harap kalian langsung penempatan menjadi BAS di kota besar. Salah besar. Karena anak-anak MT akan ditempatkan di area entah-berantah di seluruh Indonesia tergantung business needs FFI. It could be freaking everywhere. So, for you spoilsport people who cannot live far from the crowd of the city, who cannot travel by yourself, who have to be driven to go everywhere you need to go, just back off from this position! Hehehe.

Okay, back to MT itself.

FFI biasanya mengadakan opening di jobfair yang diadakan oleh universitas ternama di Indonesia. Posisi MT yang ditawarkan sejauh ini hanya dua, yaitu MT Corporate dan MT Sales. Jika MT Sales dipersiapkan untuk langsung menempati posisi BAS, MT Corporate akan dipersiapkan untuk langsung menempati posisi manajerial di head office yang terletak di Ciracas KM 26. Syarat utama MT Corporate adalah lulusan magister dari universitas ternama di Indonesia, atau jika Anda lulusan sarjana dengan IPK > 3,5, Anda diperbolehkan untuk mendaftar.

Saya akan menjelaskan MT Sales ya.

Seleksi pertama MT Sales adalah seleksi administrasi. FYI, pendaftar MT Sales saat FFI mengadakan jobfair di UI pada Februari 2014 ada sebanyak > 3000 orang. Yap, super sekali ya? Lalu setelah proses rejected by system (IPK + umur), sisa pendaftar ada +- 2200 orang. Masih super ya? Lalu setelah itu ada beberapa seleksi administrasi yang dilakukan oleh HR dengan bantuan sistem (jobstreet) sehingga menyisakan +- 1000 orang. Masih super? Yep, karena setelah itu, HR yang langsung menyeleksi ribuan CV yang masuk. All hail to HR division in all of big companies! Hahahaha.

Setelah seleksi administrasi, terpilihlah ratusan orang yang akan mengikuti proses seleksi dengan sistem gugur. Perlu diingat bahwa para calon bersaing dengan standar FFI, bukan bersaing dengan sesama calon (bukan sistem kuota).

Rangkaian seleksi kedua diadakan pada hari yang sama dan terdiri dari beberapa proses (yang juga dengan sistem gugur): Psikotest, Focus Group Discussion, dan Interview Psikolog.

Oh ya, sebelum psikotest akan ada presentasi dulu nih tentang apa-apa saja yang perlu kalian ketahui tentang FFI dan program MT FFI. Rangkaian psikotest cukup memakan energi nih, guys! Tapi tenang saja karena FFI sudah menyediakan coffe break (teh, kopi, dan kue-kue Holland Bakery) ^,^
Rangkaian psikotest terdiri dari Logical TestKraeplin TestWartegg TestDraw a Man, dan Draw a TreeDi proses inilah biasanya terjadi a massive cut! Dari 65 orang bisa langsung jadi 18 orang saja. Sekali lagi, kalian bersaing dengan standar FFI, bukan bersaing dengan sesama kalian. Anggap saja bahwa FFI rugi karena tidak menerima kalian sebagai calon yang lolos! It's their lost! ^,^

-setelah itu ada makan siang yang disediakan oleh FFI-

Oh ya guys, buat kalian yang langsung datang dari luar kota (JABODETABEKSERP) untuk ikut tes, ongkos kalian akan di-reimburse 100% oleh FFI. Jangan lupa bawa buku tabungan dan KTP ya!

Setelah makan siang, kalian yang lolos akan mengikuti Focus Group Discussion. Buat yang belom tau apa itu FGD, FGD adalah sebuah tes yang dapat mengukur kemampuan kita bekerja sama, bernegosiasi, dan mengambil keputusan dalam tim untuk memecahkan masalah tertentu. Ingat, dalam tim. Jadi jangan terlalu aktif atau terlalu pasif dalam menyampaikan pendapat pribadi. Jangan lupa untuk menghargai pendapat orang lain dan jangan memaksakan kehendak. Jika ingin menyanggah pendapat orang lain, jangan lupa mengucapkan, "Saya setuju dengan pendapat Anda, tapi alangkah lebih jika.....".
Jangan memotong pembicaraan orang. Itu yang paling penting. Ingat, selama tes hari itu, kalian akan dinilai oleh pihak ketiga (konsultan psikologi) dan bukan dari HR FFI. Itu justru lebih bahaya karena mereka bisa langsung tahu what really in your mind.

Nah, setelah lolos tes FGD, kalian akan mengikuti tes interview psikolog. Tapi selama menunggu giliran interview, kalian akan diberikan 2 lembar kertas tes (lagi) yang bertujuan untuk menilai kepribadian kita dan cara pandang kita terhadap diri sendiri. Oh ya, interview psikolog ini tidak bisa diprediksi karena setiap psikolog punya caranya masing-masing untuk tahu kepribadian peserta (ada sekitar 6 orang psikolog).

Lalu setelah kalian dinyatakan lolos interview psikolog, kalian akan melakukan English Presentation Test. Pengumuman siapa yang akan lolos ke babak presentasi akan dihubungi via telepon. Agak deg2an nih jika kalian ditelepon sama HR FFI karena mereka tidak hanya menghubungi yang lolos, tapi juga yang tidak lolos :(
Ada 3 assessor yang akan menilai presentasi kalian. Tenang, semuanya orang pribumi kok. Hehehehehe. Presentasinya impromtu. Jadi kalian diberikan case study dan kalian diberikan waktu 30 menit untuk menganalisis root case, problems, dan solutions. Kalian juga harus menuliskan "power point" yang akan kalian sajikan di selembar kertas. Kertas tersebut akan di-scan dan disajikan via proyektor. Kalian diberikan waktu 15 menit untuk presentasi dan Q&A session. Tenang, yang bertanya adalah sesama kalian kok. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk berkenalan dengan  sesama peserta sebelum mulai tes ya! ^,^

Setelah kalian dinyatakan lolos tes presentasi, kalian akan tes medical checkup. Medical checkup-nya terdiri dari tes kesehatan fisik, tes darah, tes urin, dan.........................tes feses. Iyuh!
FFI bekerja sama dengan Lab Prodia sehingga kalian tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk tes lab (kecuali ongkos untuk ke Prodia terdekat). Prodia akan langsung mengirimkan hasil medcheck kita ke FFI nih, jadi kita hanya berharap semoga kita sehat wal 'afiat. Pengumumannya akan dilakukan via telepon maksimal 1 minggu setelah tanggal pemeriksaan. Jadi deg2an serr juga deh karena semua peserta akan ditelepon untuk diberitahu lolos/tidaknya..

Ini terakhir? Belum, guys! Jika kalian dinyatakan lolos medical checkup, kalian akan melakukan interview dengan Board of Director FFI! Pengumuman lolos interview BOD akan dilakukan pada hari itu juga loh.. You have to bring your A game in this stage! No turning back! A study shows that an interviewee has known whether or not he/she will hire an interviewer for ther first 90 seconds! Use the first 90 seconds to make a super stood out impression!

Okay, guys! I'm talking to myself to make a good impression because i have to do interview with BOD on May, 8th! Hihihi. Wish me luck, guys! I'll keep you informes by the time i've been interviewed. I wish to give you a good news! Aamiin ya Allah ;")

GOOD LUCK FOR US!

Rabu, 16 April 2014

Wanita Karier

Sudah lama. Sudah lama ya saya tidak blogging. Sangat lama malah hahahaha~~

========================================================================

Wah! Tidak terasa sekarang sudah tahun 2014! Telat, ya? Ya gapapa deh. Yang jelas tahun 2013 itu tahun kebangkitan banget. Susah, senang, sedih, marah, kecewa, merasa tidak berguna, merasa ingin menyerah, bahagia, semuanya campur jadi satu. Benar-benar tahun yang "wah" sekali. Kenapa?

Pertama
Skripsi yang dikerjakan dengan darah dan air mata akhirnya selesai juga! Benar-benar dengan darah dan air mata? Tentu saja! Saya jatuh hingga kaki berdarah saat lari-larian sambil membawa 3 tumpuk skripsi karena hari itu adalah hari terakhir yudisium. Saya nangis di depan salah satu sekolah tempat penelitian saya (saya memakai data primer) karena kepala sekolah menolak saya mentah-mentah (padahal waktu tinggal 1 bulan lagi). Tapi itu semua sepadan dengan hasilnya. Saya, seorang mahasiswa yang bisa dibilang hampir tidak punya karya, akhirnya bisa menyelesaikan skripsi dengan data primer 280 siswa SMA di sekolah X dan Y di Jakarta Timur dengan tema kesehatan reproduksi. Mau berdiskusi? Yuk! :)

Kedua
Saya sudah wisuda dan resmi bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Senang kah saya ketika hari wisuda? Nope. Kalian gak tau perjuangannya Tito untuk membujuk saya mau mengikuti wisuda. Hari itu, saat gladi resik wisuda, saya ngadat. Gue ga mau keluar dari mobilnya Tito. Gue nangis kejer sambil teriak2 karena gak mau wisuda. Well, memang cuma 'gladi resik' sih. Tapi kalo di Universitas Indonesia, justru di Gladi Resik ini lah kita berfoto sambil bersalaman dengan rektor dan dekan. Gue ga kuat wisuda. Wisuda adalah momen kebahagiaan ketika orang tua dengan bangga melihat "hasil kerja keras" mereka. Tapi gue? Man, orang tua gue aja gak ada dua2nya! Terus apa yang harus dibanggakan? Terus gue harus kuat ngeliat orang2 dianter sama kedua orang tua (bahkan ada yang bawa segerombolan keluarga besar) sementara gue "cuma" dianter sama Tito? Terus gue harus bangga dengan baju seadanya yang gue pake buat Gladi Resik (karena beli kebaya lagi mahal bok), sementara orang2 udah pada pake kebaya dan dandan full makeup (FYI, gue dandan sendiri). Tapi dengan kesabarannya, akhirnya pria itu berhasil membujuk gue untuk ikut wisuda. Akhirnya pria itu berhasil menyadarkan gue bahwa ketidakhadiran papa bukan berarti beliau gak bangga dengan gue. Akhirnya pria itu berhasil membuat gue berhenti menangis karena gue ga suka juga ngeliat dia jadi ikutan nangis gara2 gue. Akhirnya pria itu senantiasa nungguin gue sampe gue selesai wisuda. Pria itu juga menemani gue seharian penuh pas sidang skripsi loh! :)

Ketiga
"Pas sekolah, pengen cepet2 kuliah biar bisa pake baju bebas. Pas kuliah, pengen cepet2 kerja biar bisa punya uang sendiri. Pas kerja, pengen balik lagi ke kuliah karena ga kuat sama tekanan kerjaan."
Pernah ga sih kalian ngalamin fase itu? Gue sih iya, hehehe. Kerja itu banyak ya tekanannya. Well, ga cuma tekanan dari jobdesc kita aja ternyata, tapi juga dari tempat kerja dan tuntutan sosialnya. Man, backstabbers are freaking everywhere! Lo ga pernah kerja di tempat yang atasannya ngehina lo terus? Lo ga pernah kan kerja di tempat yang rekan kerjanya ngeremehin lo terus? Lo ga pernah kerja di tempat yang tuntutan kerjanya tinggi tapi kesejahteraan lo ga terjamin? Tapi yang mau gue tekankan di sini bukan tentang lo yang harus terus-terusan mengeluh betapa kejamnya dunia ini.
Gue saat ini kerja di sebuah rumah sakit elit di Jakarta. Sebuah klinik pusat bayi tabung nasional yang cukup tersohor. Tapi sayang seribu sayang, standar penggajian karyawan mereka sangat kecil. Well, sebenernya salah gue juga sih. Kenapa juga gue dulu nerima kerjaan di sini setelah HR-nya mengumumkan gaji gue? Tapi gue sebenarnya menemukan banyak hikmah dengan bekerja di sini. Gue di sini menemukan banyak sekali orang2 kaya yang harus mengeluarkan beratus-ratus juta rupiah hanya untuk mendapatkan bayi. Gue di sini menemukan bos yang sangat visioner dan sangat inspiratif (meskipun gue jadi dibilang "anak kesayangan" bos). Gue belajar bagaimana cara "menelan bulat-bulat" semua penghinaan yang ditujukan buat gue. Gue belajar bagaimana cara mengerjakan tugas2 gue dengan baik tanpa bantuan orang lain (karena gue sendirian di divisi ini). Gue belajar bagaimana mengatur uang dengan baik karena gaji gue ga sebesar teman2 gue yang kerja di perusahaan swasta terkemuka. Gue belajar bahwa terkadang tempat yang paling baik untuk mengembangkan diri justru berada di tempat yang belum berkembang. Kalo kata bos gue yang baik itu, lo akan ngerasa sangat bangga ketika organisasi yang lo bangun dengan terseok-seok dari nol, berkembang jauh dan pesat ketika ada di tangan lo. Yang jelas gue belajar bahwa rezeki tidak hanya datang dari satu tempat karena matematika Tuhan berbeda dengan matematika manusia.
Last but not least, tahun 2013 ini mengajarkan gue untuk semakin berhati-hati menjaga hati ;")

========================================================================

Well, itulah highlight gue selama tahun 2013. Kalau highlight lo gimana? :)